Mojokerto, selain memiliki pesona
dengan candi-candi dan sejarahnya, di sini kita juga akan diguhu keindahan alam
yang melingkupi kawasan Trawas dan Pacet. Kalau sudah bosan pergi ke Pemandian
Air Panas Pacet atau Ubalan, mari melipir ke sebelah. Tepatnya, ke Trawas yang
bisa kita tempuh dengan menyeberang dari Pacet.
Kali ini, saya ingin menawarkan
keindahan rumah-rumah berjajar rapi yang mengiringi perjalanan ke Duyung Trawas
Hills, tempat wisata yang baru nge-hits di kalangan arek-arek Mojokerto. Terutama
arek-arek daerah Trawas dan sekitarnya.
Lokasi Duyung Trawas Hill
terbilang sulit ditemukan, saya yang sering main-main ke daerah Trawas harus
tanya sana sini terlebih dahulu. Lokasi Trawas Duyung Hill terdapat di Duyung,
Trawas, Mojokerto. Nggak usah mengandalkan google map deh, kalau jaringan kamu
nggak available di segala tempat.
Karena koneksi internet saya dan kawan saya terputus ketika memasukki kawasan
Trawas – itu loh pertigaan arah Mojosari-Pacet-Trawas. Akhirnya, kami mengikuti insting dengan jalan
yang sudah saya hapal. Cuaca Trawas sedang mendung dan gerimis, tapi tak
menyurutkan keinginan kami untuk sampai ke Duyung Trawas Hill. Kami menyusuri
jalan ke arah Villa Puncak Trawas, sampai di tempat penjual oleh-oleh kami
menepi dan bertanya pada dua anak remaja yang tengah duduk-duduk di kanopi toko
yang tutup.
“Mas-mas, Duyung Hill di mana
ya?”
“Kon eroh nggak Duyung Hill?”tanya satu remaja cowok kepada
temannya yang sibuk main hape.
“Nggak eroh,”jawab temannya yang sibuk main hape.
“Lurus saja, Mbak. Nanti ada
pertigaan belok kiri.”
“O, ya. Matur suwun, ya,”jawab kami.
Kami pun melanjutkan perjalanan,
selang beberapa menit dari lokasi dua anak remaja tadi saya dan Lia, kawan
saya, tertawa. Bagaimana tidak? Lha, itu anak remaja satunya pakai tanya dahulu
ke temannya, padahal dia sudah tahu lokasinya.
Setelah berjalan lumayan lama,
kami sampai di depan Villa Puncak Trawas. Saya pikir, jalan ke kiri depan Villa
Puncak Trawas-lah yang dimaksud remaja tadi. Tapi, kami tidak melihat tulisan
yang mengarah ke Duyung Trawas Hill. Akhirnya, Lia berinisiatif bertanya
kembali pada remaja-remaja yang sedang asik nongkrong di warung kopi.
“Mas, arah Duyung Hill ke mana
ya?”
Setelah ribut-ribut sesama teman
tongkrongan, salah satu dari mereka menjawab. “Masih lurus, Mbak. Nanti ada
tulisannya!”
“Jalannya agak curam, Mbak!”salah
satu dari mereka menyahut.
“O, ya. Makasih, ya!”
Akhirnya, kami terus menarik gas
motor. Kali ini, jalanan menurun dan kami berjalan pelan-pelan. Sampai
akhirnya, ada belokan ke arah kiri dan tulisan arah Duyung Trawas Hill
terlihat, meskipun warna font-nya memudar.
Apakah kita sudah sampai di
lokasi? Nggak, perjalanan masih jauh.
Setelah berbelok ke kiri, kami
masih terus memacu motor. Melewati pematang sawah, rumah-rumah, pemandangan
gunung – Lia sampai berhenti dan selfi dengan background gunung. Akhirnya, kami
menemukan tulisan Duyung Trawas Hill mengarah ke kiri. Akhirnya, kami pikir
sudah sampai, ternyata nggak!
Jadi, kami baru memasuki Desa
Duyung, Trawas. Ternyata, menuju lokasi Outbound tersebut harus melewati
pemukiman penduduk, sampai akhirnya ada tanjakan yang menuju dua arah. Nah,
kita ambil arah ke kanan. Benar-benar
menanjak, karena ini gunung. Setelah tanjakkan tersebut akhirnya kami
sampai.
Fresh Green
Sebelum saya dan Lia memasukki
kawasan outbound, kolam renang di Duyung Trawas Hill, saya ingin mengunjungi
Fresh Green yang berada tepat disebelah kawasan Duyung Trawas Hill, bahkan
memang menjadi bagian tempat wisata tersebut. Bedanya, di Fresh Green durian
banget. Bagaimana tidak? Di setiap sudut kawasan banyak sekali patung-patung
bertema durian. Seorang petani durian sedang membela durian, patung durian, sampai
ada patung super hero yang memegang durian.
Fresh Green sendiri merupakan
sebuah kawasan yang menyuguhkan segala macam khas durian dengan beberapa
saung-saung yang diperuntukan untuk pengunjung. Di sisi lain, kita bisa
menemukan kawasan untuk makanan dan oleh-oleh. Tentunya, makanan dan minuman
yang disediakan berbau durian. Bahkan, hanya menyediakan minuman durian. Namanya,
Mendem Duren.
Oke. Oke. Saya sengaja mengajak
Lia ke Duyung Trawas Hill karena saya ingin sekali mencicipi minuman Mendem
Duren. Ini gara-gara kakak saya yang sering ke sini dan minum minuman tersebut.
Akhirnya, saya pun ingin mencicipinya.
Saya pun pergi ke kios minuman
tersebut, ternyata saya harus ke kasir dulu untuk membayar. Satu porsi Mendem
Duren sedang dipatok dengan harga Rp. 16.000,- minuman ini terdiri dari daging
durian asli (untuk ukuran jumbo, daging durian lebih banyak harga sekitar Rp.
21.000,), es serut, gula cair, dan toping meses beserta kacang cincang. Ada dua
pilihan, mau di jus atau es biasa. Saya memilih es biasa karena ingin memakan
daging duriannya, tapi kemudian saya menyesal karena esnya banyak dan dingin.
Padahal udara Trawas itu dingin, kenapa coba saya minum es?
Saya dan Lia, memilih duduk di
saung Sirsak. Iya, setiap saung di sini ditulisi dengan nama-nama buah. Bukan
nama buah durian saja.
Outbound Trawas Duyung
Hill
Outbound yang berada di Trawas Duyung Hill, berada tepat di
sebelah area Fresh Green. Di tempat tersebut tidak hanya terdapat outbound
saja, tapi juga lengkap dengan perkemahan, kolam renang, dan penginapan. Ya,
saya melihat kamar-kamar di sebelah tempat perkemahan yang nampaknya memang
untuk disewakan.
Ketika kami di sana, bertepatan dengan adanya anak-anak SMA
Gresik sedang LDKS. Mereka dilatih di area outbound Trawas Duyung Hill. Saya
pun melihat beberapa tenda didirikan dan di huni beberapa orang. Hmmm, untuk
kolam renangnya saya kurang tahu karena kalau masuk ke sana harus membayar Rp.
30.000-,free semangkuk nasi soto kala hari Jum’at. Jadi, saya masih di area
luar kolam renang.
Selain terdapat beberapa hal di atas, terdapat pula kebun
binatang mini untuk edukasi. Dan ada pula kursi-kursi yang dinaungi tenda
berwarna putih dan beberapa taman bermain untuk anak-anak.
Trawas Duyung Hill terkenal dengan payung-payung yang
digantung-gantung. Jadi, kalau ke sini jangan lupa untuk berfoto di bawahnya
ya. Biar nge-hits.
Untuk kawan yang ingin refreshing dengan udara sejuk di
Mojokerto, tempat ini bisa menjadi pilihan karena bisa santai. Ya, meskipun
untuk menu makanan kurang bervariasi dan hanya untuk kalangan tertentu –
penyuka durian – tempat ini wajib untuk dikunjungi.
Ah iya, lokasi Trawas Duyung Hill berada di tengah-tengah
pegunungan. Dikelilingi Gunung Penanggungan, Gunung Welirang dan Gunung Arjuna.
Dan, tak perlu khawatir bila ingin segera mengunggah foto cantikmu di akun
media sosial, karena di sini sinyalnya full.