Taman Lampion Jogjakarta : Kerinduan yang Tak Berujung - Usai saya pergi ke House Of Raminten, saya mengajak Rizky ke Taman Lampion atau Taman Pelangi yang ada di Monjali alias Monumen Jogja Kembali. Taman Pelangi tersebut, berada di area sekitar munumen. Tepatnya, berada di Dusun Jongkang, Sariharjo, Kec. Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Seperti biasa, untuk menuju Monjali kami mengandalkan Google Map.
Sebenarnya, lokasi Monjali berada di tepi jalan raya - jalan besar- tapi, karena kalau melewati jalan raya, kami harus putar balik. Maka, Google Map memberikan arahan melewati jalan tikus, sehingga tanpa harus memutar. Terkadang, saya pikir Google Map semacam manusia saja, yang memberikan jalan kecil untuk kami. Sama halnya, ketika ke Angkringan Lik Man dulu.
Taman Lampion di Yogyakarta ini memiliki berbagai macam bentuk lampu. Ada yang berupa bola-bola, dinosaurus, kereta, dan macam-macam. Tentunya, saya dan Rizky tidak melewatkan momen ini begitu saja. Seperti biasa, saya mengabadikan foto diri dan juga keadaan Taman Lampion malam itu.
Gambar di atas diambil, di bagian lampu-lampu berbau Korea. Seperti yang terlihat, itu merupakan figur orang Korea Gangnam Style - bener nggak, sih?- Ada pula figur berbentuk orang di kerajaan pula.
Karena, waktu itu kami datang di hari kerja, maka taman pelangi tidak terlalu ramai. Justru itu yang membuat saya betah berlama-lama di sana. Tempatnya terasa amat romantis. Duduk-duduk di tepi peraian yang mengelilingi monjali sembari mendengarkan sebuah band bernyanyi di sudut taman. Rasanya damai sekali. Lagunya, sedikit ngeblues ala-ala pengamen. Ditambah lagi, ada Mbak-mbak yang menyumbangkan lagu. Suaranya keren.
Saya selalu suka mendengarkan live music, terlebih lagi tipe-tipe musik nge-blues, ngejazz, atau lagu-lagu yang dibawakan oleh band pengamen gitu. Seperti, Klantink itu. Kalau saja, rasanya saya ingin mengulanginya berada di Taman Pelangi Jogja, tapi tentunya bersama seseorang yang istimewa *xoxo*
Tempat ini cocok bagi mereka ingin berlibur dengan keluarga beserta anak-anak. Karena, banyak yang menyewakan kereta-kereta hias, sepatu roda, dan juga bisa memberi makan ikan di perairan yang mengelilingi museum.
xoxo,
Wulan K.
No comments:
Post a Comment