Kali pertama saya mencicipi sop
ayam Pak Min Klaten, ketika saya mengunjungi Jogja untuk kali kedua. Kala itu,
teman saya Mas Ciko, membeli beberapa bungkus sop ayam Pak Min untuk makan
siang kami berempat; saya, Mas Ciko, dan dua keponakannya – ah, saya jadi rindu
mereka. Seperti saya merindukan teman-teman saya tersebut, saya juga merindukan
cita rasa sop ayam berkuah pucat yang gurih tersebut. Beberapa tahun setelah
itu, akhirnya saya kembali mencicipi sop tersebut.
Ceritanya, tepat dua hari lalu,
saya berkunjung ke Sop Ayam Pak Min Klaten, yang baru saja buka di Mojokerto. Akhirnya,
setelah sekian lama, Mojokerto menjadi salah satu kota yang dihinggapi sop ayam
ini. Seperti biasa, saya ke sana bersama admin @kulineran.mjk .
Siang itu, warung Sop Ayam Pak
Min begitu riuh. Saya lihat para pramusaji begitu hibuk melayani pembeli. Singkat
cerita, karena baru buka, Sop Ayam pak Min memberikan diskon 50% untuk setiap
menunya. Padahal ya, harga yang dicantumkan sudah terjangkau sekali. Bayangkan
saja, satu porsi suwiran ayam, bihun dan nasi hanya 7ribu saja. Terlebih lagi,
kami datang pas jam makan siang. Jelas, ramai sekali.
Segera kami memesan beberapa
menu, langsung dari “dapur” Sop Ayam Pak Min yang berada di depan. Ada 4 menu
yang kami pesan dan semua tanpa nasi. Kenapa? Karena kami takut kekenyangan,
haha.
Review Sop Ayam Pak Min Mojokerto
Banyak menu yang ditawarkan di
Sop Ayam Pak Min. Hampir seluruh bagian ayam, ada di sini. Mulai dari ceker,
sayap, paha bawah, paha atas, dada, ati rempela, kulit dan kepala. Kalau mau
menu hemat, kamu bisa memesan menu biasa yang berisi suwiran ayam, mi bihun dan
nasi. Seperti yang saya sebutkan di atas, harga mulai 7ribu dan paling mahal
20ribu. Semua menu, sudah termasuk dengan satu porsi nasi.
Mantap, kan?
Kami memesan empat menu; biasa,
dada, ati rempela dan sayap - Ah ya, pramusaji dan pemilik Sop Ayam Pak Min
ramah sekali. Mau secerewet apa pun dilayani. Kami tidak langsung duduk,
lantaran belum mendapatkan meja yang pas. Yah, karena hampir semua meja penuh
dan kami tidak mungkin ikut berdesakan dengan orang-orang. Alasannya, sudah
barang pasti bahwa kami butuh ruang lebih untuk foto. Beruntung, meja dekat
kasir kosong dan langsung duduk di sana.
Pertama, setelah usai foto-foto,
saya mencoba sop ayam dada. Tentunya, yang pertama kali saya coba adalah
kuahnya. Seperti kali pertama mencicipinya, bertahun-tahun yang lalu, kuahnya
gurih, sedap dan terasa ada jahe. Sehingga, makanan ini sangat cocok untuk kamu
yang sedang demam. Hangat, gurih, dan mengenyangkan.
Daging ayam pada sop ayam dada,
terasa empuk, tidak alot. Porsinya juga cukup untuk membuat perut kenyang,
meskipun tanpa nasi. Tentu saja, menu ini cocok untuk kamu yang sedang berdiet.
Alasan selanjutnya, menu satu ini benar-benar daging saja tanpa kulit.
Menu selanjutnya adalah sayap
ayam. Jadi, di sini, meskipun sayap tetap akan dipotong-potong menjadi beberapa
bagian. Begitu juga dengan ceker ayam. Biar tidak sulit untuk memakannya kali,
ya?
Kamu bisa menambahkan sambal dan
jeruk nipis, untuk merasakan rasa yang berbeda.
No comments:
Post a Comment