Cara Menjadi Penulis yang Produktif ; Agar Kamu Tidak Hanya Menatap Layar Kosong




Cara Menjadi Penulis yang ProduktifMenulis sudah menjadi bagian dalam hidup saya, kalau istilahnya, sih, sudah mendarah daging. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana kehidupan saya tanpa menulis, mungkin seperti layar kosong ms. word yang tak kunjung terisi dengan tinta digital. Saya tahu, menulis tidak mudah, apalagi untuk menulis lebih produktif dari sebelum-sebelumnya. Akan tetapi, bukan berarti kita tidak bisa menjadi penulis yang produktif, yang menebarkan karya dalam bentuk apa pun.

Dalam artikel ini, saya merangkum mengenai bagaimana cara menjadi penulis produktif. Tujuannya, agar kita bisa menulis dan menghasilkan karya, bukan sekadar judul dalam ms. word kemudian terlupakan.

Cara Menjadi Penulis yang Produktif


1 | Catat Ide-Ide Tulisan dan Buatlah Plot


Siapkan satu buku atau kamu bisa menggunakan ponselmu untuk mencatat ide-ide tulisan yang datang. Baik itu ide tulisan untuk novel, esai, artikel blog atau caption instagram maupun teks video. Kumpulkan semua ide-ide itu dalam satu wadah dan centang apabila sudah menggunakannya.

Setelah kamu memiliki bank ide, kamu bisa membuat plot atau alur tulisan. Tidak hanya untuk novel, kamu bisa membuat poin-poin dan isi tulisan di buku catatan. Dengan begitu, ketika menulis, kamu sudah tahu apa yang ingin kamu sampaikan pada pembaca. 

Buatlah alur yang jelas, tuangkan seluruh idemu di sana. Apabila kamu menulis artikel, kamu bisa memasukkan poin-poin penting dan isi dari artikel tersebut. Kira-kira, informasi apa saja yang bisa didapatkan oleh pembaca dan apa yang dibutuhkan oleh mereka? Jangan berpacu pada berapa kata, tetapi fokuslah pada isi artikelmu. 

2 | Lakukan Riset


Kamu bisa melakukan riset kecil-kecilan seperti membaca artikel sejenis di internet. Untuk novel, kamu bisa melakukan hal yang sama. Misal, kamu membutuhkan informasi mengenai tenaga kesehatan, kamu bisa mencari informasinya di internet. Tidak hanya di Google tapi kamu bisa mengandalkan instagram, YouTube, Tiktok, X, dan Threads. Banyak tempat untuk kamu mencari informasi.

Bila perlu, kamu bisa melakukan interview pada narasumber terpercaya, sehingga kamu bisa menambahkan informasi untuk novel maupun artikel kamu. 

Kamu juga bisa menanyakan pendapat mengenai topik yang kamu angkat pada temanmu. Cari sudut pandang lain mengenai permasalahan tersebut. Sebab, ada kalanya orang lain memiliki sudut pandang yang berbeda dan bisa jadi nilai plus untuk tulisan kamu nantinya.

3 | Fokus Pada Proses


Jangan terpaku pada hasil dari tulisanmu (baca: apakah ada pembacanya atau tidak, dsb). Tapi, fokuslah pada proses menulismu. Sebab, proses tersebutlah yang akan membentukmu, mulai dari hal yang terkecil yakni bagaimana kamu merangkai kata dan lainnya.

Fokuslah pada ide yang kamu sampaikan pada pembaca dan bagaimana cara kamu menyampaikan ide tersebut, sehingga tujuanmu tercapai. Selain ide, fokus juga pada isi tulisan kamu. Apakah isi tulisanmu benar-benar sesuai fakta atau tidak (apabila artikel). Sebab, terkadang ada hal yang sebenarnya kita tidak benar-benar tahu, tetapi seakan-akan tahu. Maka, hal ini membutuhkan riset lebih.

4 | Tetap Tingkatkan Kemampuan Menulismu


Teruslah belajar untuk menjadi penulis lebih baik lagi. Ikuti kelas-kelas yang ada. Apabila kamu masih merasa kurang dengan tulisan kamu. Kamu juga bisa membaca buku lebih banyak, menulis lebih banyak dan mendengarkan lebih banyak. Dengan begitu, kamu bisa menambah informasi kosa kata kamu, informasi mengenai hal umum dan itu bisa meningkatkan kemampuan menulismu.

Walaupun kamu penulis, kamu pun bisa belajar menjadi editor untuk dirimu sendiri. Sering-seringlah menengok KBBI, apakah kata yang kamu pilih sudah tepat? Apakah ada salah ketik dan semacamnya. Sebab, dengan meningkatkan kemampuan menulis, kamu bisa bangga akan diri sendiri. Tentunya, hal itu juga akan diikuti oleh kepuasan pembaca.

5 | Pahami Ritme Menulismu


Jam berapa, sih, kamu bisa fokus menulis? Saat suasana ‘bagaimana’ kamu bisa lebih produktif? Kamu perlu ketenangan lebih, atau bisa menulis dengan musik? Kamu bisa mencari tahu ritme menulismu dengan mencocokan kebiasaanmu sehari-hari. Bagi kamu yang ibu rumah tangga, mungkin baru bisa menulis dengan tenang ketika malam hari, saat suami dan anak sudah tidur. Kamu yang pekerja kantoran, mungkin bisa menulis setelah pulang kerja. Bagi kamu yang anak kuliah, mungkin baru bisa menulis di pagi hari atau jam-jam tidak ada mata kuliah.

Kamu sendiri yang harus mencari ritme menulismu. Tidak ada orang lain yang bisa.

6 | Lebih Berani dan Percaya Diri dalam Menulis


Menulis itu butuh keberanian lebih. Dengan keberanian, kamu akan menumbuhkan rasa percaya diri. Memang, apabila tulisan sudah dilempar ke khalayak umum, akan muncul berbagai komentar dan itu sama sekali tidak masalah, loh. Kamu bisa menghadapinya dengan kepala dan hati yang dingin, apakah yang dikatakan mereka benar atau sekadar komentar tanpa arti?

Apabila kamu belum bisa seberani itu, kamu bisa bertanya pada teman atau keluarga yang kamu percaya; apakah tulisanku sudah oke?

Setelah mendapatkan kritik dan saran dari temanmu, kamu bisa memperbaiki tulisan kamu, lalu menerbitkannya di media sosial maupun di platform online.

Menulis merupakan perjalanan panjang, setiap manusia belajar di setiap goresan tintanya. Saya pun masih melakukan hal yang sama, masih terus belajar untuk meningkatkan kualitas tulisan. Jadi, mari bersama-sama belajar menjadi penulis yang produktif.

No comments:

Post a Comment